Tanda-tanda waqaf
1.
Tanda mim ( مـ
) disebut juga dengan Waqaf Lazim. yaitu berhenti di akhir kalimat sempurna.
Wakaf Lazim disebut juga Wakaf Taamm (sempurna) karena wakaf terjadi setelah
kalimat sempurna dan tidak ada kaitan lagi dengan kalimat sesudahnya. Tanda mim
( م ), memiliki kemiripan dengan tanda tajwid iqlab,
namun sangat jauh berbeda dengan fungsi dan maksudnya;
2.
tanda tho ( ﻁ ) adalah
tanda Waqaf Mutlaq dan haruslah berhenti.
3.
tanda jim ( ﺝ ) adalah
Waqaf Jaiz. Lebih baik berhenti seketika di sini walaupun diperbolehkan
juga untuk tidak berhenti.
4.
tanda zha ( ﻇ )
bermaksud lebih baik tidak berhenti;
5.
tanda sad ( ﺹ ) disebut
juga dengan Waqaf Murakhkhas, menunjukkan bahwa lebih baik untuk tidak
berhenti namun diperbolehkan berhenti saat darurat tanpa mengubah makna.
Perbedaan antara hukum tanda zha dan sad adalah pada fungsinya, dalam kata lain
lebih diperbolehkan berhenti pada waqaf sad;
6.
tanda sad-lam-ya' ( ﺻﻠﮯ
) merupakan singkatan dari "Al-wasl Awlaa" yang bermakna
"wasal atau
meneruskan bacaan adalah lebih baik", maka dari itu meneruskan
bacaan tanpa mewaqafkannya adalah lebih baik;
7.
tanda qaf ( ﻕ )
merupakan singkatan dari "Qeela alayhil waqf" yang bermakna
"telah dinyatakan boleh berhenti pada wakaf sebelumnya", maka dari
itu lebih baik meneruskan bacaan walaupun boleh diwaqafkan;
8.
tanda sad-lam ( ﺼﻞ )
merupakan singkatan dari "Qad yoosalu" yang bermakna "kadang
kala boleh diwasalkan",
maka dari itu lebih baik berhenti walau kadang kala boleh diwasalkan;
9.
tanda Qif ( ﻗﻴﻒ )
bermaksud berhenti! yakni lebih diutamakan untuk berhenti. Tanda
tersebut biasanya muncul pada kalimat yang biasanya pembaca akan meneruskannya
tanpa berhenti;
10.
tanda sin ( س ) atau
tanda Saktah ( ﺳﮑﺘﻪ ) menandakan berhenti
seketika tanpa mengambil napas. Dengan kata lain, pembaca haruslah berhenti
seketika tanpa mengambil napas baru untuk meneruskan bacaan;
11.
tanda Waqfah ( ﻭﻗﻔﻪ
) bermaksud sama seperti waqaf saktah ( ﺳﮑﺘﻪ ),
namun harus berhenti lebih lama tanpa mengambil napas;
12.
tanda Laa ( ﻻ )
bermaksud "Jangan berhenti!". Tanda ini muncul kadang-kala
pada penghujung mahupun pertengahan ayat. Jika ia muncul di pertengahan ayat,
maka tidak dibenarkan untuk berhenti dan jika berada di penghujung ayat,
pembaca tersebut boleh berhenti atau tidak;
13.
tanda kaf ( ﻙ )
merupakan singkatan dari "Kathaalik" yang bermakna "serupa".
Dengan kata lain, makna dari waqaf ini serupa dengan waqaf yang sebelumnya
muncul;
14.
tanda bertitik tiga ( ... ...) yang disebut
sebagai Waqaf Muraqabah atau Waqaf Ta'anuq (Terikat). Waqaf ini akan muncul
sebanyak dua kali di mana-mana saja dan cara membacanya adalah harus
berhenti di salah satu tanda tersebut. Jika sudah berhenti pada tanda
pertama, tidak perlu berhenti pada tanda kedua dan sebaliknya.
Hukum nun sukun
Izhar Halqi
Jika nun mati atau tanwin bertemu dengan salah satu huruf izhar yaitu ح,خ,ع,غ,أ,ھ cara membacanya jelas, dan terang tidak diperbolehkan untuk mendengung.
Idgham
Idgham Bighunnah
Jika nun
mati atau tanwin bertemu huruf-huruf seperti: mim (م), nun (ن), wau (و), dan ya' (ي), maka ia harus dibaca lebur dengan dengung.
Contoh: فِيْ عَمَدٍ مُّمَدَّدَةٍ harus dibaca Fī ʿamadim
mumaddadah.
Idgham Bilaghunnah
Jika nun
mati atau tanwin bertemu huruf-huruf seperti ra' (ر) dan lam (ل), maka ia harus dibaca lebur tanpa dengung.
Contoh: مَنْ لَمْ harus dibaca Mal lam
Iqlab
Hukum ini terjadi
apabila nun mati atau tanwin bertemu dengan huruf ba' (ب). Dalam bacaan ini, bacaan nun mati atau tanwin
berbah menjadi bunyi mim.
Contoh: لَيُنۢبَذَنَّ harus dibaca Layumbażanna
Ikhfa' haqiqi
Jika nan
mati atau tanwin bertemu dengan huruf-huruf seperti ta'(ت), tha' (ث), jim (ج), dal (د), dzal (ذ), zai (ز), sin (س), syin (ش), sod (ص), dhod (ض), tho (ط), zho (ظ), fa' (م), qof (م), dan kaf (ك), maka ia harus dibaca samar-samar
(antara Izhar dan Idgham)
Contoh: نَقْعًا فَوَسَطْنَ
Tidak ada komentar:
Posting Komentar